Jumat, 26 September 2014

JURNALISTIK

Hard News
PURWOKERTO, KOMPAS.com - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono menyatakan bahwa aktivitas Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, masih fluktuatif.
Kondisi Gunung Slamet yang fluktuatif, cenderung sedikit menurun dan status Siaga terlihat dari hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, yang dilakukan dalam 12 jam terakhir.
FAKTA

Sambil berdiri, terdakwa kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, Anas Urbaningrum, membacakan nota pembelaan dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, (18/9/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Liputan6.com, Jakarta - Setelah hampir seharian, terdakwa Anas Urbaningrum beserta penasihat hukum membacakan nota pembelaan atau pleidoi, sidang akhirnya ditutup. Sebelum sidang ditutup Ketua Majelis Hakim Haswandi menanyakan terdakwa dan jaksa penuntut umum atas jalannya sidang.
Sumber : http://news.liputan6.com/read/2107310/anas-di-ujung-palu-hakim-ada-keadilan-yang-tegas-berdiri  

Softews

Jakarta, 6 Maret 2014, Penumpang Bus Tingkat Pariwisata City Tour Jakarta mengeluhkan persoalan mengenai masalah keamanan di Bus City Tour Jakarta. Tidak hanya mengenai keamanan, kebersihan serta sistem informasi tempat-tempat bersejarah di Jakarta juga tidak lepas dari pembahasan. 

          Bus City Tour Jakarta merupakan Bus tingkat pariwisata yang di Impor dari china. Bus ini merupakan program kerjasama antara dinas pariwisata dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk memperkenalkan tempat-tempat serta situs bersejarah di DKI Jakarta khususnya Jakarta Pusat. Pemerintah DKI Jakarta baru menyediakan 5 armada bus untuk saat ini. Rencananya Pemerintah akan menambah armadanya untuk mempermudah masyarakat DKI Jakarta serta para wisatawan untuk bersama-sama berkeliling menikmati tempat-tempat bersejarah di Jakarta Pusat. 
Sumber :
OPINI

Kepemimpinan Mesianik

Rabu, 10 September 2014 | 06:23 WIB

Abror/presidenri.go.id Presiden SBY dan presiden terpilih Joko Widodo melakukan pertemuan empat mata membahas proses transisi kepemimpinan, di Laguna Resort and Spa, Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8) malam. (foto: abror/presidenri.go.id)
KOMPAS.com - AKHIR Oktober 2004—tak lama setelah Susilo Bambang Yudhoyono dilantik menjadi presiden—saya menulis artikel berjudul ”SBY, Mesianisme, dan Limitasi Perekonomian” di harian Kompas. Saat itu, saya menjelaskan mengenai berlebihannya ekspektasi publik terhadap Yudhoyono. Fenomena yang lazim disebut mesianisme —
melihat pemimpin sebagai juru selamat—ini akan mengakibatkan kekecewaan publik karena realitas berlainan dengan harapan.
Tata Mustasya
Peneliti Senior Pol-Tracking Institute dan Anggota Tim Perumus Visi Indonesia 2033


Tidak ada komentar:

Posting Komentar